Thursday, 28-March-2024
sepatusandal.ucoz.com  : by Ryan Anang
Site menu
Section categories
Cataloq [1]
Motivasi [1]
Kata-kata bijak dari seorang motivator
Berita & Cerita [2]
Tentang Berita dan Cerita seputar Sepatu
Tentang UCOZ [0]
Installing Ucoz di PC
Our poll
Rate my site
Total of answers: 2
Statistics

Total online: 1
Guests: 1
Users: 0
Login form
Main » Files » Motivasi

Pabrik Sepatu
11-March-2010, 10:47 AM
Penulis : Ardian Syam
 
Mari kita diskusi lagi yuk. Masih ingat kisah tentang dua orang penjual sepatu? Ya sudahlah, kalau lupa, saya ceritakan sekali lagi. Suatu kali seorang penjual sepatu yang bernama Bedu –semoga tidak ada orang yang punya nama asli seperti ini- diminta untuk melakukan observasi ke sebuah daerah. Di sana dia melihat tidak seorangpun menggunakan sepatu di sana.
Lalu dia pulang dan membuat laporan bahwa tidak ada yang menggunakan sepatu di sana, sehingga akan percuma bila menjual sepatu di sana. Pemilik pabrik kurang puas dan memerintahkan penjual lain yang bernama Ali –semoga Anda bangga karena nama ini yang saya gunakan sebagai contoh- pergi ke daerah yang sama untuk melakukan observasi.
Ali pulang dengan rencana akan membuat sebuah film yang dibintangi dengan lelaki paling ganteng dan perempuan paling cantik yang dia bisa dapat. Film itu menunjukkan bahwa sang bintang menjadi begitu keren karena menggunakan sepatu! Si pemilik pabrik menyetujui rencana itu dan seminggu setelah film itu diputar di sana, maka dibukalah toko sepatu dan penjualan sangat tinggi.

Hebat sekali!! Sehingga Ali diangkat menjadi pimpinan cabang di toko sepatu itu. Ini membuat Bedu cemburu pada Ali. Bahkan tersebar kabar Bedu merasa pemilik pabrik pilih kasih. Tetapi karena itu hanya kabar belaka, pemilik pabrik tidak tertarik untuk mengklarifikasi. Tentu saja, dia pemilik pabrik sepatu kan, bukan wartawan infotaintment.

Nah, sekarang Anda jadi teringat, bahwa apa yang terlihat bukanlah apa yang sebenarnya terjadi. Karena ketika Anda berfikir positif, maka hal-hal positif akan datang ’menyerbu’ Anda. Persis seperti prinsip ’mestakung’ nya Prof. Johannes Surya (maaf bila saya salah eja nama Bapak).

Dan karena hal-hal positif berdatangan, Anda jadi semakin bersemangat untuk melakukan tindakan yang lebih positif lagi. (silakan cek diskusi kita yang berjudul Spiral). Benar sekali bila Anda memilih untuk berfikir positif, hal-hal baik datang, dan tindakan Anda menjadi lebih baik lagi. Tetapi mari kita lanjutkan cerita tadi. Bedu ditugaskan untuk melakukan observasi ke daerah lain. Pulang dari sana dia melaporkan bahwa setiap orang memiliki sepatu lebih dari satu pasang. Bahkan sudah ada lebih dari 3 toko sepatu di sana.

Maka iklim kompetisi sudah menjadi tidak sehat. Karena itu sebaiknya mereka tidak perlu membuka toko sepatu di sana. Karena toko sepatu yang tadi sudah berjalan lancar, maka sang pemimpin cabang, Ali diminta untuk melakukan observasi di daerah yang baru saja ditinggalkan Bedu. Tidak mengapa, kan? Toh penjualan di sana sudah lancar sehingga tugas-tugas Ali bisa digantikan sementara oleh pegawai lain. Ali pulang dengan serangkaian foto sepatu-sepatu yang dijual di toko-toko sepatu di sana.

Pemilik pabrik agak bingung. Ali menyatakan bahwa model dan bahan sepatu-sepatu yang dijual di sana tidak sebaik produksi pabrik mereka. Ali bahkan bisa menghemat biaya produksi iklan karena menggunakan film yang dia gunakan di daerah pertama. Dia hanya perlu mencetak beberapa flyer saja. Orang-orang menjadi tahu bahwa ada model dan bahan sepatu yang begitu bagusnya dengan harga yang tidak lebih tinggi dari harga sepatu yang selama ini mereka beli. Ali hanya perlu meyakinkan, bahkan memiliki sepatu lebih dari tiga pasang sepatu adalah hal yang baik. Karena setiap orang dapat menggunakan sepatu yang sesuai dengan acara yang dihadiri.

Sekali lagi, toko yang baru dibuka diserahkan dalam pimpinan Ali. Sekali lagi –pula- toko sepatu yang dipimpin Ali menghasilkan penjualan cukup tinggi. Bahkan toko itu menjual lebih banyak dibanding jumlah penjualan semua toko sepatu yang ada di sana. Benar, Anda benar. Ali memang contoh yang sangat baik bagi motivasi. Maka bagi Anda yang ingin terus termotivasi, cukup sampai di sini. Tidak perlu meneruskan diskusi. Lho? Emang masih ada lagi yang mau didiskusikan? Ya iya lah. Judul diskusi ini kan ”Pabrik Sepatu”, bukan ”Sang Penjual Sepatu”. Sekarang bayangkan apa yang akan Anda lakukan bila menjadi sang pemilik pabrik? Nah mulai terlihat kan, apa yang sedang kita diskusikan? Punishment? Anda memang sangat cerdas! Tapi ada teman Anda yang protes tuh.

Jadi mari kita diskusikan lagi. Begini, sebagai pemilik pabrik sepatu, maka Anda pasti berharap bahwa Bedu belajar dari keberhasilan Ali. Ternyata itu tidak memberikan Bedu tambahan pemahaman bahwa prinsip-prinsip motivasi dan fikiran positif tidak terjadi di sel-sel kelabu di cortex atau di bagian belakang kepala Bedu. Dia hanya cemburu kepada Ali yang menjadi pemimpin cabang, tanpa belajar apapun. Itu terlihat jelas, karena ketika dia ditugaskan untuk observasi di daerah lain, ternyata dia juga menyarankan untuk tidak membuka toko di sana. Jadi apa yang dia dapat? Sebagai pemilik pabrik, Anda tidak perlu lagi memikirkan apa yang didapat Bedu dari 2 pengalaman tadi.

Anda justru perlu memikirkan apa yang harus didapat Bedu akibat 2 pengalaman tadi. Tapi kan dia tidak merugikan perusahaan? Benar di sisi itu. Tetapi bagaimana bila dia diminta untuk mengobservasi mengapa satu cabang toko penjualan menurun ? Jangan-jangan dia menyarankan untuk tutup karena konsumen lebih memilih produk yang dijual di toko lain. Bukannya mencari cara agar para konsumen mulai beralih atau tetap juga membeli produk yang dijual di toko mereka. Pecat? Mungkin tidak sekeras itu.

Karena kita perlu menggunakan hati nurani dan Bedu memiliki istri dan anak, serta tidak memiliki sumber penghasilan lain. Tapi dia memang harus ’dipecat’ sebagai punishment. Hilangkan sebagian fasilitas yang sudah dia dapatkan. Berikan itu kepada orang lain yang lebih baik dan mampu melakukan pekerjaannya sekarang. Panggil dan beritahu dia mengapa itu dilakukan. Minta dia untuk belajar kepada orang-orang lain, bila perlu di perusahaan lain, yang sebetulnya memiliki cara berfikir yang mirip Ali. Jadi kapan Anda mau ’pecat’?


Semoga menjadi pelajaran.....!!!
Category: Motivasi | Added by: Iyan | Tags: toko, pelajaran, motivasi, pabrik sepatu
Views: 788 | Downloads: 0 | Rating: 0.0/0
Total comments: 0
Only registered users can add comments.
[ Registration | Login ]
Search
Site friends
  • Create your own site
  • Copyright MyCorp © 2024